Dalam Reggae Aku menemukan Tuhan

Senuah judul menarik yang pastinya saudara-saudaraku juga penasaran untuk membacanya. Ketika googling tentang Reggae, admin menemukan sebuah tulisan yang menarik dengan judul "Reggae…Uye..uye…(dalam Reggae Aku Menemukan Tuhan)". Karena penasaran dengan judulnya, langsung aja masuk, klik, klik , klik akhirnya memperoleh hasil, yaitu sebuah tulisan yang isinya adalah pendapat tentang reggae, untuk mengobati rasa penasaran saudara-saudara silahkan lihat disini : (klik show)
Lihat tulisan :

Akhir-akhir ini aku sedang mabuk dengan musik reggae. Tapi aku tak ingin bermaksud menjelaskan sejarah dan asal-usulnya. Googling aja lagi, kata seorang teman. Maksudnya cari saja di google kalau ingin tahu sejarah dan asal-usulnya, kata dia menjelaskan.

Temanku ini anggota sebuah band reggae. Posisinya sebagai drummer. Dan rambutnya? Aku tidak tahu sejak kapan rambutntya berubah menjadi seperti Almarhum mbah Surip. Gimbal. Bukan gimbal, kata temanku ini, dreadlock tepatnya. Ya, apapun, tapi penampilannya di bayar mahal. Bayangkan,untuk membuat rambutnya semacam itu, Membutuhkan waktu dua hari dua malam untuk menyambung rambutnya yang normal dengan model gimbal seperti itu. Perawatannya? Empat sachet sampho plus hairtonik sekali mandi. Merepotkan.

Musik reggae, adalah musik pemberontakan. Pemberontakan terhadap perbudakan. Reggae adalah musik relegius bagiku. Seorang teman pernah bilang,musik apapun ketika perdengarkan di masjid, gereja, wihara, pura, atau dimanapun, lantas membuat pendengarnya memperoleh pengalaman ruhaniah, maka ia adalah musik religi. Aku mendengarnya di kantor. Seharian aku putar musik ini berulang-ulang. Nomor-nomornya Bob Marley, UB 40, Alpha Blondy, atau dari grup-grup local seperti mas Tony Q Rastafara, Ras Muhammad, Juga Saggy Dog. Aku bisa lari dari persoalan. Kalau boleh aku menyebut ini musik eksapisme. Musik pelarian. Dan dalam pelarian itu aku bertemu Tuhan. Aku menemukan kesadaran akan kekhalikan Allah.

Aku sudah sering terlena oleh musik-musik yang mengahanyutkan. Musik yang membuat kita terlelap dalam mimpi. Kini saatnya musik yang membangkitkan. Musik yang membangunkan. Ya, di dalam reggae aku bertemu Allah. Terima kasih Bos.

sumber : http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2010/04/05/reggae%E2%80%A6uyeuye%E2%80%A6dalam-reggae-aku-menemukan-tuhan/




Share on Google Plus

About Reggae Banjarnegara

Tulisan di blog BRF ini adalah tulisan dari admin. Silakan ikuti akun sosial media twitter @BRFBanjarnegara dan instagram @banjarnegarareggaefamily

0 komentar:

Posting Komentar